Ilustrasi |
Syamsu Alam pun pesimis untuk bisa mencapai target yang dibebankan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo. Pasalnya, kata dia, jauh sangat berbeda kondisinya jika dibandingkan tahun 2015, lalu.
"Saya sudah sarankan ke anggota dewan kita yang terhormat untuk tidak dijadikan pedoman capain kita ditahun 2015 akhir, lalu. soalnya waktu itu kita ada potensi."keluhnya
Terpisah, ketua Komisi II DPRD Wajo, Asri Jaya Latief menilai target yang dibebankan DPRD sudah wajar. Pasalnya, PAD tahun 2015 lalu BPPTPM over target sehingga pertimbangannya pada waktu itu, paling tidak sama dengan tahun 2015, lalu.
"Harapan kita di DPR, adanya transparansi dalam membahas persoalan tersebut. Maka dari itu agar sekiranya SKPD memberikan data yang valid. Sehingga kita memiliki acuan dalam memberikan target. Intinya, dalam memberikan target ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan. Yakni, rasional, terukur dan dapat dicapai. Terkait persoalan tersebut, tetap ada ruang untuk membahasnya, diperubahan kita akan evaluasi. "katanya
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Wajo, BPPTPM ditargetkan sebanyak Rp. 870.000.000, namun hingga triwulan kedua tercatat hingga bulan juli baru mencapai Rp. 268.331.000 atau hanya berkisar 30,84 persen. (Cukang)