Iklan

iklan

Besi Tua Bebani APBD Wajo

IlhamUncen
Minggu, 07 Agustus 2016 | 03.46.00 WIB Last Updated 2016-08-07T10:46:59Z
Rice Processing Complex (RPC)
WajoSatu.Com -- Rice Processing Complex (RPC) di Anabanua, Kecamatan Maniangpajo sudah tidak berfungsi. Penggiling padi yang menghabiskan miliaran rupiah itu kini terlihat seperti monumen besi tua.

Meski sudah tidak berfungsi, monumen besi tua tetap  membebani APBD. Pasalnya, hingga kini RPC masih dianggarkan biaya operasional sebesar Rp141 juta dan dibebani PAD Rp300 juta. Hal tersebut berdasarkan data Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Hingga Juli ini, belum ada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masuk.

Pengelola RPC Baso Atta mengatakan, saat ini RPC tidak beroprasi karena tidak punya modal.Selain itu, kata dia, mesin pabrik butuh perbaikan karena ada sedikit rusak makanya mau diganti."Selama ini listriknya saja dibayar lebih Rp10 jutaan itu beban saja, ada target pad 3 ratus juta. Untuk masa depan RPC, tergantung pemerintah karena RPC merupakan sektor jasa,"ujarnya.

Sementara Anggota Komisi II DPRD Wajo, Andi Gusti Makkarodda membenarkan bila RPC tetap dianggarkan untuk biaya operasional sebesar Rp141 juta dan target Rp300."Itu biaya operasional dan target sesuai yang diusulkan Dinas Koprasi, UMKM, dan Perindustrian,"tegasnya.(Cukang)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Besi Tua Bebani APBD Wajo

Trending Now

Iklan

iklan