Bupati Wajo, HA Burhanuddin Unru Bersama Dirut BUMD PT WEJ, Andi Baso Kone Tantu. |
WajoSatu.Com -- Perjuangan untuk pembangunan Pembangkit Listrit Tenaga Mesin
Gas (PLTMG) di Kabupaten Wajo menuai titik terang. Pasalnya, PT. PLN
telah siap melakukan tender perusahaan yang akan bermitra dengan BUMD PT
Wajo Energi Jaya (PT. WEJ) dalam melakukan pembangunan PLTMG nantinya.
Menurut
direktur Utama BUMD PT WEJ, Andi Baso Kone, perusahaan yang akan
melakukan pengolahan gas nantinya, harus secepatnya memasukkan segala
peryaratan tender yang telah di peryaratkan oleh PLN, tentunya
perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan berpengalaman yang telah
mempunyai modal.
Pembangunannnya nanti akan dilakukan oleh perusahaan pemenang tender dengan sistem Independent power Producer (IPP) sebesar 20 mega waat (MW). Sementara, untuk skema kontrak perusahaan, akan menggunakan kontrak lima tahun dengan perhitungan finansial 15 tahun. Hal ini dikarenakan perjanjian jual beli gas (PJBG) antara Energi Equity Epic Sengkang (EEES) selaku operator gas hanya sampai 2022.
“Berdasarkan rapat kami di PLN pusat, kemarin, PLN sudah siap melakukan proses tender,” kata Dirut BUMD PT WEJ, Andi Baso Kone, Rabu 27 Juli
Lanjut, Andi Baso Kone mengatakan, PLN telah mengintruksikan kepada BUMD PT WEJ untuk siap sesegera mungkin ketika proses tender sudah dimulai. Untuk itu, pihaknya akan melakukan rapat internal dalam menentukan sikap pada pelelangan PLN.
“Kebijakan kami dari BUMD siapa yang memunuhi kriteria PLN, itulah yang kami kasi gas,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun, menyebutkan direksi baru Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Wajo Energi Jaya (PT. WEJ) terus berusaha supaya Pembangkit Listrit Tenaga Mesin Gas (PLTMG) bisa berjalan. Pasalnya, ketika PLTMG berjalan, BUMD sudah bisa menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pemkab Wajo.
Selama BUMD terbentuk, perusahaan daerah tidak pernah menghasilkan PAD. Malah BUMD punya utang Rp4 miliar. Maka untuk menghasilkan PAD, direksi baru BUMD terus mendorong agar PLTMG bisa berjalan. Dari hitung-hitungan direksi BUMD, penghasilan perbulan bisa mencapai Rp10 juta per bulan, dengan asumsi harga listrik 9 ribu lebih per kwh. Bahan baku PLTMG ini bersumber dari alokasi gas Pemkab Wajo dari EEES sebesar 4 Million Standard Cubic Feet per Day (gas) (MMSCFD ) atau 4 Juta standar kaki kubik perhari. (Cukang)
Pembangunannnya nanti akan dilakukan oleh perusahaan pemenang tender dengan sistem Independent power Producer (IPP) sebesar 20 mega waat (MW). Sementara, untuk skema kontrak perusahaan, akan menggunakan kontrak lima tahun dengan perhitungan finansial 15 tahun. Hal ini dikarenakan perjanjian jual beli gas (PJBG) antara Energi Equity Epic Sengkang (EEES) selaku operator gas hanya sampai 2022.
“Berdasarkan rapat kami di PLN pusat, kemarin, PLN sudah siap melakukan proses tender,” kata Dirut BUMD PT WEJ, Andi Baso Kone, Rabu 27 Juli
Lanjut, Andi Baso Kone mengatakan, PLN telah mengintruksikan kepada BUMD PT WEJ untuk siap sesegera mungkin ketika proses tender sudah dimulai. Untuk itu, pihaknya akan melakukan rapat internal dalam menentukan sikap pada pelelangan PLN.
“Kebijakan kami dari BUMD siapa yang memunuhi kriteria PLN, itulah yang kami kasi gas,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun, menyebutkan direksi baru Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Wajo Energi Jaya (PT. WEJ) terus berusaha supaya Pembangkit Listrit Tenaga Mesin Gas (PLTMG) bisa berjalan. Pasalnya, ketika PLTMG berjalan, BUMD sudah bisa menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pemkab Wajo.
Selama BUMD terbentuk, perusahaan daerah tidak pernah menghasilkan PAD. Malah BUMD punya utang Rp4 miliar. Maka untuk menghasilkan PAD, direksi baru BUMD terus mendorong agar PLTMG bisa berjalan. Dari hitung-hitungan direksi BUMD, penghasilan perbulan bisa mencapai Rp10 juta per bulan, dengan asumsi harga listrik 9 ribu lebih per kwh. Bahan baku PLTMG ini bersumber dari alokasi gas Pemkab Wajo dari EEES sebesar 4 Million Standard Cubic Feet per Day (gas) (MMSCFD ) atau 4 Juta standar kaki kubik perhari. (Cukang)